Cowok Lebih Frustasi akibat Putus Cinta


Cowok Lebih Frustasi akibat Putus Cinta

Ketika hubungan asmara berakhir  atau putus cinta. Umumnya kaum cewek Lebih suka berkomunikasi tentang emosi dengan rekan-rekannya, sedangkan para cowok Lebih mengekspresikan prasaan kecewa ataupun sakit hati meLaLui media penghilang kestresan, bahkan ada yang frustasi sampai diLampiaskan dengan cara mabuk-mabukan. Ini menunjukan seorang cowok Lebih rentan tingkat emosionalnya saat kekasih hati menjauh, biarpun tidak terlihat secara langsung.

Pasalnya kaum cowok kurang memiLiki pendekatan dengan orang Lain daLam mengungkapkan perasaan hati. Berbeda dengan cewek, mereka kerap menjaLin kedekatan dengan rekan maupun keLuarganya yang seLaLu mensupport dan dapat diandaLkan saat mengaLami kegagaLan asmara. Sehingga secara emosionaLdalam kegagaLan cinta, pasang surut hubungan asmara Lebih dikuasi cewek daLam menghadapinya.

Secara personaLitas, haL ini karena cewek Lebih meiLiki hubungan internaL yang Lebih Luas dengan orang-orang dekat di sekeLiLingnya. Sementara cowok, saat patah hati seoLah seperti menutupi, cenderung jarang menceritakan kepada orang Lain, maka akan Lebih terasa terisoLasi. Karena persahabatan bagi cowok, memiLiki unsur persaingan ketimbang saLing menyayangi. Berbanding terbaLik dengan kaum cewek.

Kondisi tersebut disebabkan karena cewek mampu daLam mengeLoLa emosi untuk mewujudkan kebahagiaan, nah untuk kaum cowok terlaLu banyak pemikiran rasionaLitas. Maka keduanya tidak sejaLan saat menerima suatu kondisi perasaan hati, ini berLaku dalam keadaan normaL pada cara pandang pengeLolaan pengendaLian diri. Terpicu karena faktor Lingkungan juga mepengaruhi kekuatan seseorang  daLam menerima keadaan. Khususnya konteks masalah percintaan.

Seorang cowok akan gengsi menangis ketika putus cinta, sehingga cara melampiaskanya dengan media tersendiri yang diisi dengan kegiatan lain. Bagi cewek akan merasa Lega kalau sudah mengeLuarkan unek-uneknya, dipadu dengan support yang menguatkan dari pihak Lingkungan, maka kesemuanya dapat terseLesaikan. Dengan begitu tingkat emosionaL cewek hanya terjadi sesaat.

Pada dasarnya kesemua itu kebaLi Lagi pada konsep manajemen hati, selayang pandang dalam menilai putus hubungan , tapi Lebih mengedepankan upaya perbaikan. Yakni kegagaLan sebagai bagian pembelajaran untuk dijadikan sebagai  modaLitas, kiranya pengaLaman berharga untuk kembaLi berintrospeksidiri . setiap akibat, tentu ada penyebab . jika memang itu adalah kesalahan dari pasangan, maka Lebih baik untuk memberi “Maaf” sebeLum diminta.
Semoga dapat meLegakan dan tidak menjadi Downsindrome yang bisa mencapai tahap Traumatis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar